Sabtu, 04 Juni 2016

Pecinta Drama Korea Harus Tau Sejarah Perkembangan Islam Dikorea

Negara korea didominasi oleh agama budha, konfusius dan cepatnya perkembangan agama nasrani. Muslim dikorea hanya sekitar 40 ribu dan 100 ribu muslim pwendatang dari jumlah penduduk 40 juta. Sejarah antara muslim Arab dengan orang korea berawal dari abad ke-17 saat muslim Arab sering berdagang kewilayah Cina. Saat itu negri korea dikuasai oleh Dinastishilla, HUbungan dagang antar musllim arab dengan Dinastishilla berlangsung cukup baik. Abad ke-11, Dinasti Koryo mulai intensif melakukan hubungandagang dengan muslim arab. Pada saat itu Raja koryo memberikan keleluasaan bagi para pedagang muslim untuk tinggak di korea dan dipersilahkan membangun masjid. Masjid yang didirikan diberi nama atau disebut Ye-Kung dan para Imam masjid di sebut Doro. Tidak lama kemudian muslim korea mengalami kesulitan karena dinasti tersebut menolak heterogenitas dan budaya yang berbeda dan memutuskan menutup diri dari asimilasi budaya luar.
Muslim Dikorea
Sejak saat itu muslim korea pun melebur  kedalam budaya korea sehingga sulit untuk mencari jejak perkembangan islam dikorea. Setelah berabad-abad kemudian, pada tahun 1920
Tentara muslim Turki saat itumelarikan diri dari Rvolusi Bovelsvik di Rusia ke Korea. Sekitar 200 muslim meminta suaka ke korea. Terbentuklah satu komunitas Mahall-islamiye, dimana mereja hidup dnegan nyaman sebagai satu masyarakat muslim. Sejak saat itu madrasah banyak dibangun, pekuburan muslim yang terletak di pinggiran kota soul.Akan tetapi pada saat islam mulai akan berkembang terjadi pemisahan  antara korea selatan dan korea utara pada tahun 1945, islampun mulai berimigrasi ke USA, Kanada, Australia dan Turki dan hanya ada beberapa yang tinggal menetap dikorea.

Selama perang korea tahun 1950-1953, tentara turki kembali memegang peranan penting. Pada saat itu pasukan perdamaian tentara turki melakukan dakwah islam intensif yang dipimpin oleh Abdul gafur Karaismailoglu. dakwah islam waktu itu pada publik korea dilakukan semacam kuliah umum. Generasi pertama dakwah tentara turki itu adalah Abdullah Kim Yu-Do dan Umar Kim Jin-Kyu. Pada tahun 1955 terbentuklah masyarakat islami korea (KIS) diperuntukan agar pembelajaran islam lebih mudah. Hampir tiap pekan diadakan diskusi mengenai islam, setahun kemudian pun berdirilah madrasah Chung Jin yaitu sekolah di tenda-tenda militer untuk anak-anak tidak mampu. Pada Tahun Tahun 1959 Umar Kim dan Sabri Suh Jung–kil berkeliling ke negara-negara muslim untuk meminta dukungan terhadap perkembangan dakwah di Korea Selatan. Sehingga berdirilah Federasi Muslim Korea (KMF) tahun 1965. Pendirian KMF sendiri sebagai lembaga dakwah untuk membangun pondasi Islam dikorea.

Kegiatan dakwah yang dilakukan KMF antara lain kursus bahasa arab, bahsas inggris dan beberapa bahasa negara islam lainnya seperti negara malaysia, indonesia, iran dan turki. Kemudian Sekolah Al Qur’an tiap minggu untuk anak muslim. Serta mengadakan seminar tentang isu-isu hangat yang terjadi di dunia Islam. KMF juga menyediakan jasa konsultasi dan kesehatan pada para pekerja imigran muslim serta memberi informasi masjid atau mushala terdekat di seluruh Korea. Ada beberapa sub komite dalam KMF. Misalnya saja Asosiasi Muslim Korea (KMA). Kegiatan di bawah KMA berupa Klub Remaja, Klub Pelajar, Klub Muslimah dan Klub Senior yakni lebih pada saling mempererat silaturahmi antar sesama muslim. Selain KMA ada pula Asosiasi Pelajar Muslim Korea (KMSA). Organisasi yang masih di bawah KMF ini mendakwahkan Islam lewat seminar, Kemah Pelajar, dan Kemah Kepemimpinan untuk Pelajar. Ada pula Institut Budaya Islam Korea (KIIC) yang dibangun pada tahun 1997. Lembaga ini berfungsi sebagai tempat untuk meluruskan pemahaman yang salah terhadap Islam serta aktif membuat buku-buku Islam ke dalam bahasa Korea agar mudah diterima masyarakat negeri ini. Ke depannya KMF bercita-cita menyediakan tanah makam khusus muslim dan berencana mendirikan Universitas Islam Korea (KIU) yang sedang dalam proses pengerjaan.

Dapat dibayangkan betapa sulitnya menjalankan agama Islam di negeri Kimchi (sayuran yang diasinkan) ini. Di sana memakai hijab saja sudah menjadi pusat perhatian. Hal ini tentu berbeda dengan sejumlah negara Eropa atau USA dimana orang berhijab berlalu lalang pun sudah tidak begitu asing. Singkatnya, masyarakat Korea tidak banyak mengetahui apa itu Islam dan muslim.
Tak heran jika sejak persitiwa 11 September banyak masyarakat Korea yang mencari info tentang Islam. “Banyak masyarakat Korea yang mengunjungi masjid kami untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka tentang Islam dan kami mulai memberikan kuliah terbuka setiap minggu,” kata Abdul Raziq Sohn, Presiden KMF. Masjid yang sering dikunjungi adalah Seoul Central Mosque, di Seoul.
Hal ini diiyakan oleh Raja Saifull Ridzuwan, Sekretaris Kedutaan Malaysia di Seoul. “Kadang saya dihidangkan daging babi padahal orang Korea itu tahu saya muslim, “sesalnya. Ridzuwan menyatakan banyak orang Korea yang tidak tahu mengenai hal ini. Mereka juga sulit memahami budaya dan agama dari negara lain, tambahnya.
Hal lain yang cukup serius adalah sulitnya bagi anak muslim untuk sekolah.”Anak muslim menemui kesulitan untuk masuk ke sekolah dasar dan menengah karena mereka diperlakukan seperti mahluk asing hanya karena mereka muslim,” ujar Kim Hwan-yoon, Direktur Audit dan Pengawasan KMF.
Di sekolah Korea makanan halal menjadi hal yang aneh. Akhirnya, murid-murid muslim dikucilkan dari pergaulan sekolah. “Jika muslim masuk ke sekolah internasional, masalahnya tetap ada karena kebanyakan sekolah didirikan oleh Yayasan Kristen,” ucapnya. Hal ini membuat muslim Korea semakin teguh memegang agamanya dan berusaha membuat sekolah Islam agar muslim bisa bersekolah dengan tenang. Perlunya sekolah Islam ini sudah menjadi perhatian KMF. Kini mereka tengah bergiat mewujudkan rencana tersebut.
Dakwah semakin gencar dilancarkan tahun 2004. Saat itu keadaan sempat memanas tatkala penerjemah Korea Kim Sun-il tewas dibunuh di Irak. Saat itu di Seoul Central Mosque, banyak mendapat ancaman lewat telepon dan beberapa orang sempat datang mengintimidasi sehingga terpaksa pengurus masjid minta penjagaan dari polisi. Semangat dan doa dari muslim Korea akan membuktikannya.
Dakwah semakin gencar dilancarkan tahun 2004. Saat itu keadaan sempat memanas tatkala penerjemah Korea Kim Sun-il tewas dibunuh di Irak. Saat itu di Seoul Central Mosque, banyak mendapat ancaman lewat telepon dan beberapa orang sempat datang mengintimidasi sehingga terpaksa pengurus masjid minta penjagaan dari polisi.

Apa yang dibutuhkan oleh muslim Korea sebenarnya tidak banyak, mereka berharap Masyarakat Korea memahami dan tidak mengusik kehidupan beragama mereka dengan sebutan teroris dan lainnya. ”Saya berharap masyarakat mengerti dasar-dasar agama yang kami anut. Kami dengan senang hati menerima kunjungan masyarakat non muslim Korea yang tertarik pada Islam untuk mengunjungi masjid kami dan melihat sendiri betapa damai agama ini,” harap Jeong Jin-soo.
Memang banyak pakar yang mengakui bahwa Islam akan berkembang di Korea. Namun, mereka memprediksi Islam akan mengalami benturan budaya dengan adat istiadat setempat yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar